Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kita
sehari –
hari. Pendidikan
merupakan usaha sengaja dan terencana untuk membantu meningkatkan perkembangan
potensi bagi manusia. Pendidikan yang
berkualitas sangat diperlukan untuk mendukung terciptanya manusia yang cerdas
serta mampu bersaing di era globalisasi.
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar dalam membentuk karakter,
perkembangan ilmu dan mental seorang anak.
Bahan ajar dan laboratorium
merupakan sarana penunjang keberhasilan proses belajar mengajar. Bahan ajar
yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran terdapat berbagai macam. LKPD (Lembar Kerja Peserta didik) merupakan salah satu jenis bahan ajar cetak yang sering
digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. LKPD tersebut biasanya bukan
merupakan buatan guru sendiri, melainkan menggunakan LKPD yang beredar di pasaran.
LKPD tersebut terdapat diantaranya tidak sesuai dengan kurikulum yang
sedang digunakan.
Data yang diperoleh dari observasi
lapangan, diketahui bahwa LKPD
yang digunakan oleh guru bukan merupakan LKPD yang disusun sendiri melainkan LKPD yang
dikumpulkan dari sejumlah buku bahan ajar yang tersedia di sekolah. Beberapa LKPD yang digunakan, diketahui isinya
tidak sesuai dengan kurikulum yang
berlaku saat ini. Seorang guru harus memperhatikan hal tersebut sebelum memutuskan
untuk menggunakan LKPD itu. Penggunaan LKPD seperti ini hanya membuat peserta
didik tidak mandiri dalam belajar dan peserta didik cenderung menjadi malas
untuk belajar dari sumber buku yang lain, sebab
dalam setiap proses pembelajaran, guru hanya bergantung pada LKPD.
Seorang guru biologi yang mengajar di kelas
X diwawancara,
diketahui bahwa semua peserta didik di kelasnya memiliki LKPD. Guru lebih
banyak menggunakan LKPD dalam proses pembelajaran. Guru juga menyatakan bahwa persentase penggunaan LKPD dalam pembelajaran cukup tinggi. LKPD yang digunakan masih belum memenuhi
kelayakan LKPD.
Peserta didik diberikan LKPD
pada proses pembelajaran sering tidak diikuti dengan penjelasan materi
yang ada dalam LKPD dan juga tugas serta latihan yang dikerjakan oleh peserta
didik dilakukan tanpa bimbingan dari guru, sebab guru lebih sering tidak berada
di kelas mendampingi peserta didik saat mengerjakan LKPD. Banyak peserta didik
yang tidak mau mengerjakan secara mandiri dan lebih cenderung melihat pekerjaan
temannya. Peserta didik tidak mengerti terhadap materi yang diajarkan dan hasil
belajarnya menjadi kurang maksimal merupakan dampak dari hal tersebut. LKPD
yang ada, hanya digunakan sebagai syarat untuk melengkapi nilai, dan tidak ada
tindak lanjut dalam pengerjaan LKPD atau pembahasan dari guru terhadap tugas
dan latihan-latihan yang ada dalam LKPD. Hasil belajar peserta didik yang terjadi pada mata pelajaran biologi,
khususnya pada materi Ekosistem kelas X belum mencapai kriteria ketuntasan minimal yang diharapkan. Di kelas X berdasarkan ketentuan, memiliki batas
ketuntasan untuk hasil belajar individual adalah 70%.
Kompetensi dasar yang harus dicapai dalam
pembelajaran Biologi di kelas X semester II pada materi Ekosistem adalah mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam aliran energi dan
daur biogeokimia serta pemanfaatan komponen ekosistem bagi kehidupan. Berdasarkan
hasil observasi diketahui
bahwa pembelajaran biologi pada materi Ekosistem lebih sering menggunakan
metode diskusi di dalam kelas dan lebih sering tanpa dibimbing oleh guru. Peserta didik juga tidak pernah diajak belajar langsung ke lingkungan
sekitar, padahal akan lebih bermakna apabila peserta didik mendapatkan
pengalaman langsung dalam belajar yaitu dengan
melihat objek yang sebenarnya. Guru biologi mengungkapkan bahwa materi
Ekosistem merupakan materi yang dianggap
sulit oleh peserta didik, hal ini ditunjukkan oleh nilai ulangan harian yang
belum mencapai standar KKM nya.
Lembar kerja peserta didik yang beredar juga kurang memberikan pengalaman pada peserta didik khususnya pada mata pelajaran biologi di SMA. Oleh sebab itu dikembangkan suatu LKPD yang bertujuan agar peserta didik dapat lebih mudah memahami konsep ekosistem melalui LKPD hasil pengembangan. Penanaman konsep secara
mantap diperlukan pembelajaran yang menekankan pada pemberian pengalaman
langsung yaitu dengan metode pengamatan langsung atau praktikum. Oleh sebab itu
akan dikembangkan LKPD berpendekatan
lingkungan. LKPD berpendekatan
lingkungan ini merupakan LKPD yang dikembangkan untuk memberikan pemahaman konsep
biologi dengan cara melakukan pengamatan dengan memanfaatkan lingkungan sebagai
sumber belajar.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
yang diterapkan saat ini mengarahkan metode pembelajaran yang digunakan harus
mampu membimbing peserta didik agar mencapai standar kompetensi yang
diharapkan. LKPD merupakan salah satu
bentuk program yang berlandaskan atas tugas yang harus diselesaikan dan
berfungsi sebagai alat untuk mengalihkan pengetahuan keterampilan. Menurut Prianto dan Harnoko (Sunyono, 2007),
manfaat dan tujuan LKPD adalah (a) mengaktifkan peserta didik dalam proses
belajar mengajar, (b) membantu peserta didik dalam mengembangkan konsep, (c)
melatih peserta didik untuk menemukan dan mengembangkan proses belajar
mengajar, (d) membantu guru dalam menyusun pembelajaran, (e) sebagai pedoman
guru dan peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran, (f) membantu peserta
didik memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari melalui kegiatan pembelajaran,
(g) membantu peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep yang
dipelajari.
Lembar kerja peserta didik berpendekatan
lingkungan yang memanfaatkan lingkungan sebagai
sumber belajar ini, harapannya dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik
terhadap materi Ekosistem. Peserta didik akan belajar lebih mandiri ketika mengerjakan
soal-soal yang terdapat dalam LKPD, hal
ini akan berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Dalam
penelitian ini, LKPD Berbasis Lingkungan akan diterapkan.
Berikut link download skripsinya
http://downloads.ziddu.com/download/23748837/BAB-I-IIIII.docx.html